Surabaya- Universitas PGRI Adi Buana (Unipa) Surabaya mengadakan pembekalan KKN-PPM sebagai implementasi program hibah KKN-PPM DRPM Kemenristek Dikti Tahun Anggaran 2018 di gedung Fakultas Teknik, Kampus II Unipa Dukuh Menanggal Surabaya, Sabtu, (28/7). Acara yang rutin digelar setiap tahun ini dibuka oleh Rektor Unipa Drs. Djoko Adi Walujo, ST., MM., DBA.
Unipa patut berbangga, di tahun anggaran 2018 sebanyak tiga proposal telah menang hasil seleksi nasional. Pertama, proposal Dra. Siti Istikhoroh, M.Si dengan judul Budidaya Jamur Tiram sebagai Alternatif Peningkatan Penghasilan Keluarga di Desa Gedangrowo Kecamatan Prambon Sidoarjo. Kedua, Subakir, M.Si dengan judul KKN Pemberdayaan Kelompok Dasa Wisma Mandiri dengan Energi Terbarukan Melalui Pengolahan Limbah Kotoran Sapi Menjadi Biogas di Desa Seketi Kecamatan Balong Bendo Sidoarjo, dan Ketiga Indah Nurhayati, ST., MT dengan judul Pola Pemberdayaan Masyarakat Melalui Konservasi Air Tanah dengan Sumur Resapan Guna Meningkatkan Ketersediaan Air Tanah di Desa Kalanganyar Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo.
Dr. Dra. Sukarjati, M.Kes Kepala LPPM Unipa Surabaya mengatakan sebanyak 141 mahasiswa dari berbagai macam program studi yang mengikuti program hibah KKN-PPM ini. Dan sebelum diberangkatkan, mahasiswa akan diberikan pembekalan institusi, teori dan praktik sesuai dengan desa masing-masing. Adapun di pembekalan institusi diisi dengan materi awal terkait hakekat KKN-PPM, wawasan kebangsaan, etika pergaulan masyarakat desa, pemerintahan desa, dan pelaksanaan KKN-PPM, selanjutnya diikuti dengan pembekalan teori untuk praktik.
Sukarjati menegaskan, perguruan tinggi mempunyai tugas utama yakni melaksanakan tri dharma perguruan tinggi. “Dari hasil tri dharma perguruan tinggi tersebut akan dihasilkan Sumber Daya Manusia yang profesional, tentunya teori yang diperoleh di kampus perlu diaplikasikan pada masyarakat di samping itu harus belajar bersama-sama dengan masyarakat untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat,”ungkapnya.
Yatik menambahkan di dalam KKN-PPM tidak bersifat menggurui tetapi harus belajar bersama masyarakat, selain itu paradigma KKN-PPM sekarang telah berubah yang dulu paradigmanya adalah pembangunan dengan membawa dana untuk pembangunan seperti membangun jalan, keramikisasi, neonisasi, tetapi sekarang paradigmanya adalah pemberdayaan masyarakat melalui program-program yang telah disusun bersama.
“Jangan melaksanakan program sendiri tetapi harus mengajak dan menggerakkan masyarakat ikut di dalamnya karena hal itu yang menentukan keberhasilan program yang dibuat,”imbaunya. Menurutnya, KKN-PPM dilaksanakan secara multidisiplin yakni harus saling mengenal teman satu desanya untuk membangun kekompakan dan kesolitan untuk kesuksesan program selain untuk mengatasi permasalahan di desa.
Di KKN-PPM kali juga menekankan pada empat bidang yakni pendidikan, ekonomi, lingkungan, serta kesehatan. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat mengidentifikasi permasalan yang ada di masyarakat dan mengatasi permasalahan yang bersifat mendesak untuk jangka pendek, menengah atau jangka panjang sehingga kemampuan menyelesaikan permasalahan ini akan sangat berguna di masa depan.
“Salah satu tujuan KKN-PPM ini adalah menciptakan kepedulian mahasiswa untuk mengatasi permasalahan terutama masyarakat yang lemah dan yang perlu digarisbawahi adalah KKN bukan PKL atau PPL, PKL atau PPL adalah monodisiplin yang tujuannya menyiapkan mahasiswa di dunia kerja,”terangnya.
Ia pun berharap peserta mampu beradaptasi dengan lingkungan yang ada di desa, melaksanakan program sesuai masyarakat di desa, dan bertanggung jawab. “Di samping itu, peserta KKN harus selalu memakai atribut KKN setiap melaksanakan program dan selalu menjaga nama baik almamater,”terang Yatik.(shof-W)